Senin, 26 April 2010

SAINS, SENI DAN TEKNOLOGI DALAM ISLAM

Berbagai gambaran al-Qur’an yang menceritakan begitu banyak keindahan, seperti surga, istana dan bangunan-bangunan keagamaan kuno lainya telah memberi inspirasi bagi para kreator untuk mewujudkannya dalam dunia kekinian saat itu. Istana Nabi Sulaiman as, mengilhami lahirnya berbagai tempat para khalifah atau pemerintahan muslim membentuk pusat kewibawaan, istana dengan berbagai “wujud fasilitas ruang” di atas kebiasaan rakyat biasa. Bahkan hadits Nabi SAW yang menyebutkan “Allah al-Jamiil yuhib al-jamal,” telah mengilhami banyak hal bagi para seniman muslim yang taat untuk mewujudkan sesuatu yang bisa dicintai Tuhannya. Asma-asma Allah SWT, seperti al-Jamiil secara theologies sangat membenarkan para kreator seni untuk memanifestasikannya dalam banyak hal.
Namun pada sisi yang lain, berbagai larangan Nabi SAW dan para ulama mereka untuk melukis dan menggambar mahluk hidup yang bernyawa/bersyahwat dalam mewujudkan corak keindangan ruangan ---meskipun hal ini tidak ditemukan teks-nya secara langsung dalam al-Qur’an---, kegiatan mereka dalam mewujudkan gagasan keindahan, tak pernah kehilangan arah. Kreasi dan potensi seni mereka, kemudian dialihkannya pada berbagai bentuk kaligrafi Islam, dengan pola dan karaktersitik yang indah dan rumit. Mereka membentuk corak ragam hias ruangan, benda-benda antik seperti gelas atau guci, karpet, dan sebagainya dengan berbagai ornamen bunga-bungaan atau tumbuh-timbuhan yang dianggap bukan sejenis hewan atau manusia. Khusus untuk ruangan-ruangan tertentu atau tempat-tempat yang dianggap layak, biasanya selalu diselipi atau bahkan dimunculkan ayat-ayat al-Qur’an, hadits atau kata-kata hikmah, dengan pola seni tulis (kaligrafi), diwany, kuufy, riq’y, naskhy, tsulusty, atau yang lainnya yang sangat indah. Semua ini merupakan bentuk-bentuk kesatupaduan antara nilai-nilai seni dan spiritual termasuk selipan nilai-nilai dakwah islamiyah secara umum. Berbagai desain interior muslim dimanapun, baik bangunan ibadah, istana maupun umum selalu menunjukkan muatan yang tak pernah kosong bagi para penghuninya, khususnya dalam menghubungkan antara dirinya dengan pemilik seluruh ruangan dan alam semesta, Allah Rabb al-‘alamin.
Termasuk arsitektur tempat-tempat ibadah seperti masjid, mushola, dan tempat-tempat yang disucikan seperti makam-makam juga tidak lepas dari upaya sasaran kreasi seni mereka. Arsitektur Islam yang umumnya terpusat pada berbagai bangunan masjid di dunia Islam, selalu menunjukkan nilai-nilai semangat, dan spirit anak-anak zaman yang antusias pada kecintaan keindahan. Bahkan Imam Syafi’i sebagai ulama besar abad ke-8 M yang sangat berpengaruh di dunia Islam Sunni, selalu mensejajarkan antara semangat keagamaan masyarakat dengan bentuk-bentuk bengunan masjidnya. Karena masjid merupakan jantung masyarakat yang ada di sekitarnya, jika yang menggunakannya sehat maka jantungnyapun akan sehat, begitupun sebaliknya.
Dalam rangka memperindah bangunan masjid, desain interior dengan pola-pola yang telah dijelaskan banyak ditemukan dihampir setiap masjid-masjid besar di dunia Islam, dari mulai di Cordova, Maroko, Mesir, Damaskus, Madinah, Makkah, Baghdad, Kuffah, sampai di India dan masjid-masjid di Nusantara Indonesia. Berbagai bentuk ruangan masjid yang berkembang pada umumnya mengikuti trends kebutuhan setempat, namun bangunan utama selalu menunjukkan pola yang sama yakni bujur sangkar, yang dilengkapi dengan ceruk yang menonjol ke luar bagian depannya bagi tempat imam. Kesamaan lainnya adalah adanya Mihrab sekalipun yang secara histories baru popular muncul pada masa Dinasti Amawiyah Damaskus, sebagai tempat yang aman dan terhormat bagi para khotib memberi fatwa dan nasehat-nasehat spiritual ketakwaan para jama’ah. Termasuk pula kolam-kolam atau tempat-tempat wudlu sebagai sarana thaharah sebelum mereka beribadah, semuanya tersedia ada di setiap masjid-masjid agung di dunia Islam.
Sebenarnya pusat masjid dunia Islam selalu terfokus pada tiga pusat bangunan suci Islam (the three-pan Islamic sanctuaries); Masjid al-Haram Makkah, Masjid al-Munawwaroh Madinah dan Masjid al-Aqsa Palestina. Ketiganya bukan hanya memiliki nilai histories dalam doktrin dan kewahyuan Islam, tapi juga karakteristik dan nilai estetikanya yang cukup tinggi, yang hampir tidak ditemukan kekurangannya dalam nilai dan fungsi sebuah bangunan suci.
C. Sains dan Teknologi Dalam Islam
Salah satu sumbangan terbesar Islam bagi dunia modern sekarang, adalah mewariskan sejumlah teori pengetahuan tentang alam semesta dan cara-cara menerapkan pengetahuan tentangnya. Dalam banyak hal, hubungan antara ilmu pengetahuan (sains) dengan cara-cara menerapkannya (teknologi) telah banyak dicontohkan dan diujicobakan oleh sejumlah sarjana muslim pada sekitar abad ke-9 – 13 M.. Mereka bukan hanya ditopang oleh pengetahuan dan pengalamannya, tapi juga anugrah yang melimpah dengan mendapat fasilitas dari pemerintahan, terutama pada masa-masa kejayaan Abbasiyah di Baghdad. Sebelum melahirkan teknologi, pengembangan sains lebih dahulu mereka dapatkan, bukan hanya dari hasil-hasil temuan mereka sendiri, tapi juga mereka dapatkan dari sejumlah sumber yang berasal bukan hanya dari dalam doktrin Islam saja. Kebanyakan pengetahuan tentang hukum-hukum alam, ilmu ukur dan matematika, fisika dan geometrika sampai ilmu gaya dan berat mengenai bermacam-macam benda, mereka peroleh dari warisan Yunani,, Persia, India dan Mesir. Pengetahuan sains ini mereka kuasai terlebih dahulu sebelum mengembangkan teknologi. Karena ilmu-ilmu tersebut adalah sebagai dasar-dasar bagi pengembangan teknologi berikutnya. Perbedaan yang mendasar antara sains dan teknologi adalah, sains lebih banyak berbicara tentang teori dan pengetahuan mengenai macam-macam objek baik yang bersifat mendasar maupun universal, objektif dan sistematik. Sedangkan teknologi lebih bersifat praktis, yakni ilmu tentang cara-cara menerapkan pengetahuan sains untuk memanfaatkan alam semesta bagi kesajahteraan dan kemudahan serta kenyamanan umat manusia. Keduanya sama-sama bersifat netral bagi kehidupan umat manusia, baik dalam hubungannya sekedar pengetahuan, maupun sebagai alat bagi kemudahan mereka hidup.
Beberapa contoh sains dan teknologi Islam, yang berkait dengan warisan Hellenisme Yunani adalah filsafat, astronomi, fisika, geometrika, kimia, pertambangan dan metalurgi, matematika, kedokteran, pertanian, dan sebagainya. Dalam bidang matematika kontribusi Islam telah mengenalkan system bilangan India, dengan mengenalkan bilangan baru nol (0) dengan sebuah titik (.). Hal ini telah mempermudah bagi proses penghitungan berikutnya, sekalipun dengan jumlah klipatan yang sangat panjang. Penulisan bilangan pertama adalah Muhammad bin Musa al-Khawarizm (w.875 M), selanjutnya Abul Hasan al-Uqlidisy (w.953), Umar Khayyam (w.1131). Sedangkan dalam bidang astronomi pengaruh Babilonia dan India sangat terasa, apalagi sejak diterjemahkanya risalah India, Siddhanta ilmu perbintangan para raja sejak tahun 711 M di Baghdad. Abu Ma’syar al-Falaky al-Balkhy merupakan di antara tokoh yang paling terkenal dalam membuat ramalan-ramalan perbintangan, karyanya, Kitab al-Uluf.
Bidang fisika yang paling menonjol adalah mengenai teori optik yang dikembangkan oleh Ibn al-Haitsam dalam karyanya “Kitab al-Manadzir”, al-Khaziny (w. 1040 M) juga mengurai tentang gaya gravitasi spesifik dalam karyanya “Kitab Mizan al-Hikmah”. Pengobatan dalam Islam mereka dapatkan banyak dari Persia atau Mesopotamia, India dan lainnya. Muhammad Ibn Zakariya al-Razy (w. 925 M) seorang dokter dan penulis kitab pengobatan yang cukup terkenal, juga Ibn Sina dengan Qonun fi al-Thib-nya. Keduanya sama-sama telah membuktikan penguasaannya dalam hal teknologi farmasi dan kedokteran. Dan hampir menjadi sebuah kebiasaan bahwa para ahli ini biasa merangkap dalam profesinya, selain sebagai filosof, astronom juga ahli dalam farmasi dan kedokteran.
Salah satu contoh pengembangan teknologi lainnya dalam Islam adalah ditemukannya penerapan teori-teori fisika dalam menentukan arah waktu dengan membuat jam melalui mekanisme gerak (escapement) air raksa, yang dibuat oleh al-Muradi pada abad ke 11 M. Termasuk Ridwan dan al-Jazary juga membuat jam dari gerakan air yang disambungkan dalam gir-gir bersegmen dan episiklus. Kincir air untuk mengambil air dari saluran yang lebih rendah untuk dinaikkan ke lokasi yang lebih atas, juga telah biasa digunakan di Murcia Spanyol, dan contohnya masih berfungsi sampai abad ke 13 M.
Demikian perkembangan sains, seni dan teknologi dalam Islam yang terangkum dalam wujud kebudayaan masyarakat Islam pada zamannya.

IMPLEMENTASI SURGA PADA BANGUNAN ISLAM DI ANDALUCIA

Islam pernah mengalami kejayaan pada awal abad VIII di Andalucia, Spanyol. Beberapa bukti bangunan yang masih utuh hingga sekarang ini adalah Alhambra yang terletak di Granada, Masjid Cordoba di Cordoba, dan Taman Real Alcazar di Seville.
Taman Real Alcazar atau sering disebut The Royal Alcazar Palace dalam bahasa inggris, adalah salah satu peninggalan kejayaan Islam di Andalucia. Bangunan ini didirikan pada awal abad X pada masa pemerintahan Abd Al Rahman III tepatnya pada tahun 913.
Pembangunan gedung-gedung dan juga taman yang ada di sekelilingnya pada masa itu, tak lepas dari impian sebuah surga yang digambarkan dalam kita suci umat Islam, Alqur'an. Surga merupakan sebuah tempat yang sangat dinanti-nantikan dan menjadi impian semua pemeluk agama Islam setelah mengalami kematian. Di dalam Alhadits juga disebutkan bahwa tempat ini sangat indah dan belum belum pernah dilihat mata, didengar telinga, serta terlintas di hati manusia.
Surga yang digambarkan sangat indah tersebut, memiliki sifat-sifat yang disebutkan dalam Alqur'an. Dan sifat dari surga itu tidak hanya sekali atau dalam satu surat saja disebutkan, melainkan dalam beberapa surat. Sifat-sifat surga dapat dijumpai dalam surat:
  1. Surat Al-Hijr ayat 45-48 Sesungguh orang-orang yang bertakwa itu dalam taman-taman surga dan (dekat) mata air (yang mengalir). Dikatakan kepada mereka, masuklah kedalamnya dengan sejahtera dan aman. Dan kami lenyapkan segala rasa dendam yang ada dalam hati mereka, mereka merasa bersaudara, duduk berhadap-hadapan diatas dipan-dipan, mereka tidak merasa lelah di dalamnya dan mereka tidak akan dikeluarkan darinya.
  2. Surat Al-Kahfi ayat 30-31 Sesungguhnya mereka yang beriman dan beramal sholeh, tentulah Kami tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengerjakan amal(nya) dengan baik. Mereka itulah orang-orang yang mendapatkan surga 'Adn, sungai-sungai mengalir di bawahnya, dalam surga itu mereka diberi perhiasan gelang emas dan mereka memakai pakaian hijau dari sutera halus dan tebal dan mereka duduk sambil bersandar di atas dipan-dipan yang indah, itulah pahala yang sebaik-baiknya dan tempat istirahat yang indah.
  3. Surat Shad ayat 49-54 Ini adalah kehormatan (bagi mereka) dan sesungguhnya bagi orang-orang bertakwa benar-benar (disediakan) tempat kembali yang baik (yaitu) surga 'Adn yang pintu-pintunya terbuka bagi mereka. Di dalamnya mereka bertelekan (di atas dipan-dipan) sambil meminta buah-buahan yang banyak dan meminum di dalamnya. Dan pada sisi mereka (ada bidadari) yang tidak liar pandangannya dan sebaya umurnya. Ini lah apa-apa yang dijanjikan kepadamu pada hari berhisab. Sesungguhnya ini adalah benar-benar rezeki dari Kami yang tiada habis-habisnya
  4. Surat Ad-Dukhan ayat 51-57 Sesungguhnya orang-orang bertakwa berada pada tempat yang aman (yaitu) dalam taman-taman dan mata air. Mereka memakai sutera yang dan tebal, (duduk) berhadap-hadapan. Demikianlah, dan Kami berikan kepada mereka bidadari. Di dalamnya mereka meminta segala macam buah-buahan dengan aman (dari segala kekhawatiran), mereka tidak akan pernah merasakan mati didalamnya, kecuali mati di dunia, dan Allah memelihar mereka dari siksa neraka sebagai karunia dari Tuhanmu, yang demikian itu adalah keberuntungan yang besar.
  5. Surat Al-Waqi'ah ayat 13-38 Segolongan besar dari orang-orang terdahulu dan segolongan kecil dari orang-orang kemudian, mereka bertahtakan emas dan permata, seraya bertelekan diatasnya berhadap-hadapan, mereka dikelilingi oleh anak-anak muda dengan membawa teko (cerek), cangkir-cangkir berisi minuman yang diambil dari air yang mengalir, mereka tidak pusing meminumnya dan tidak pula mabuk, dan buah-buahan dari apa-apa yang mereka pilih dan daging burung dari apa yang mereka inginkan. Dan didalamnya ada bidadari yang bermata jeli laksana mutiara yang tersimpan baik, sebagai balasan bagi apa yang mereka kerjakan. Di dalamnya mereka tidak mendengar perkataan yang sia-sia dan tidak pula perkataan yang menimbulkan dosa, akan tetapi mereka hanya mendengan ucapan salam. Dan golongan kanan. Alangkah bahagianya, golongan kanan itu berada diantara pohon-pohon bidara yang tidak berduri dan pisang-pisang yang bersusun-susun buahnya dan naungan yang terbentang luas dan air yang tercurah dan buah-buahan yang banyak yang tidak berhenti. Dan sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan yang penuh cinta lagi sebaya umur mereka. Kami ciptakan mereka untuk golongan kanan.
  6. Surat Al-Haqqoh ayat 19-28 Adapun orang-orang yang diberikan kitab (buku catatan amal)nya dari sebelah kanan, maka dia berkata, Ambilah, bacalah kitabku ini. Sesungguhnya aku yakin bahwasanya aku akan menemui hisab terhadap diriku. Maka orang itu berada dalam kehidupan yang diridhoi dalam surga yang tinggi, buah-buahnya dekat (kepada mereka), lalu dikatakan kepada mereka, makan dan minumlah dengan sedap di sebabkan amal yang kalian kerjakan pada hari-hari yang telah berlalu (dunia)
  7. Surat Al-Insan ayat 11-15 Maka Tuhan memelihara mereka dari kesusahan hari itu dan menjadikan muka mereka berseri-seri dan kegembiraan hati. Dan Dia memberi balasan kepada mereka, karena kesabaran mereka dengan surga dan pakaian sutera, di dalamnya mereka tidak merasakan terik matahari dan tidak pula dingin yang menyengat. Dan naungan (pohon-pohon) surga itu dekat diatas mereka dan buahnya dimudahkan untuk memetiknya dengan semudah-mudahnya. Dan diedarkan kepada mereka bejana-bejana dari perak dan piala-piala yang bening laksana kaca, yaitu kaca-kaca yang yang terbuat dari perak yang telah mereka diukur dengan sebaik-baiknya. Dalam surga itu mereka di beri minum segelas minuman yang campurannya adalah jahe, sebuah mata air surga yang dinamakan salsabil.
Dari beberapa surat di Alqur'an yang telah disebutkan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa surga memiliki sifat-sifat yang memiliki taman-taman, buah-buahan, mata air yang mengalir, sungai yang mengalir, dan pepohonan. Walaupun telah disebutkan dalam Alhadits bahwa surga belum pernah dilihat mata, didengar telinga, serta terlintas di hati manusia, namun setidaknya sifat-sifat yang disebutkan dalam Alquran dapat diapresiasikan pada sebuah bangunan untuk dirasakan keindahannya di dunia.
Salah satu contoh penerapan sifat-sifat surga yang dijelaskan dalam Alqur'an diimplementasikan pada bangunan Real Alcazar. Sang arsitek mencoba menerapkan dengan menghadirkan bangunan yang dikelilingi oleh taman, adanya air mancur dan airnya yang mengalir, serta pepohonan yang bisa dipetik buahnya.
Sebagai ruang publik kawasan dan juga sebagai ruang transisi menuju bangunan yang lebih privat, dihadirkan taman-taman yang tumbuh berbagai macam pohon dan juga tanaman lainnya. Kesan sejuk dan hijau dalam kawasan ini memberikan keserasian warna dengan bangunan yang didominasi warna merah bata. Komposisi kedua warna ini sering kita jumpai pada tanaman dan tanah yang memberikan suplai makanannya.
Ruang terbuka hijau ini akan sering dijumpai pada hampir semua bagian depan bangunan. Tak jarang beberapa taman-taman tersebut dihiasi dengan kolam air, dan diantara kolam-kolam air tersebut mengalir air yang berasal dari air mancur. Sang arsitek sengaja membuat adanya aliran air untuk menciptakan suasana aliran sungai yang digambarkan di dalam Alqur'an.

Dalam taman Real Alcazar ini sang penghuni dimanjakan juga untuk menikmati buah-buahan yang sengaja dihadirkan untuk memecah warna hijau daun yang mendominasi warna di dalam taman. Warna kuning buah jeruk terasa sangat anggun saat terlihat muncul di antara daun-daun yang berusaha menutupinya.

Tidak hanya diterapkan dengan menghadirkan tanaman pada taman-taman yang merupakan ruang luar, melainkan juga pada beberapa bagian dalam ruang seperti pada dinding, pintu, jendela, dan atap. Ukiran yang berbentuk sulur dan dedauanan yang dibentuk dengan pola geometri memberikan kesan “hijau” pada sisi interior. Bukti ini benar-benar ditekankan oleh arsitek untuk memberikan suasana surga yang tidak hanya dapat dinikmati di bagian luar bangunan, melainkan juga di bagian dalam bangunan. Sehingga sang arsitek berharap sang penghuni akan merasakan suasana surga di dunia dengan menghadirkan konsep tanaman pada bagian dalam dan luar bangunan.

Seni geometri dan kaligrafi yang merupakan warisan budaya islam juga turut andil dalam mempercantik bagian luar dan bagian dalam bangunan ini. Kesenian geometri yang bermula dari sebuah bentuk lingkaran, dengan ketrampilan sang arsitek menggabungkan beberapa garis dan titik akan didapatkan sebuah bentuk pola. Dari sebuah bentuk pola tersebut selanjutnya dilakukan perulangan dan akan mendapatkan sebuah motif yang sangat indah. Pujian atas nama Allah dan kalimat-kalimat Allah juga dituangkan dalam kesenian kaligrafi, yaitu kesenian berupa tulisan arab pada bidang datar. Pada umumnya kaligrafi mengambil dari ayat-ayat yang terkandung di Alqur'an. Kesenian tersebut berbaur dengan kesenian geometri dan juga konsep “hijau” pada beberapa bagian dinding bangunan baik itu dinding yang terletak di bagian dalam bangunan ataupun pada

SENI WAYANG

Seni Wayang merupakan warisan budaya bangsa yang bernilai tinggi dan mencakup berbagi estetika. Diantaranya adalah unsur seni tari, drama, sastra, suara musik dan lukis. Masing-masing unsur seni tersebut berpadu menjadi satu, sehingga mengejahwantah dalam bentuk keindahan yang mempesona. Begitu indahnya maka sebagai orang Jawa tak asing lagi mendengar kata "Wayang" 
Pada prinsipnya setiap pergelaran wayang memuat aspek :
  1. Tontonan
  2. Tuntunan
  3. Tatanan
  4. Asal usul
  5. Tujuan Hidup
  6. Renungan
  7. Intropeksi
  8. Pengantar untuk mendekatkan diri kepada Tuhannya
  9. Karakter Hidup

HOROSKOP JAWA

Dalam Horoskop Jawa Materi yang dipaparkan meliputi :
  1. Pengenalan Kalender
  2. Penentuan Hari Kelahiran
  3. Sifat dan Watak Menurut Hari Kelahiran
  4. Penentuan Hari Pasar
  5. Sifat dan Watak Menurut Hari Pasar
  6. Sifat dan Watak Menurut Tanggal Lahir
  7. Metode Penentuan Wuku
  8. Sifat dan Watak Menurut Wuku
  9. Tata Cara Penentuan Mangsa
  10. Pekerjaan Yang Cocok
  11. Rezeki dan Penghidupannya
  12. Jodoh Untuk Perkawinan
  13. Hobi yang Cocok