Selasa, 18 Januari 2011

CINTA SEJATI DAN AGUNG


CINTA yang AGUNG                                                            
Adalah ketika kamu menitikkan air mata
dan MASIH peduli terhadapnya..
Adalah ketika dia tidak mempedulikanmu dan kamu MASIH
menunggunya dengan setia..
Adalah ketika dia mulai mencintai orang lain
dan kamu MASIH bisa tersenyum sembari berkata ‘Aku
turut berbahagia untukmu’

Apabila cinta tidak berhasil…BEBASKAN dirimu…
Biarkan hatimu kembali melebarkan sayapnya
dan terbang ke alam bebas LAGI ..
Ingatlah…bahwa kamu mungkin menemukan cinta dan
kehilangannya..
tapi..ketika cinta itu mati..kamu TIDAK perlu mati
bersamanya…

Orang terkuat BUKAN mereka yang selalu
menang..MELAINKAN mereka yang tetap tegar ketika
mereka jatuh
Dan jika engkau bertanya, bagaimanakah tentang Waktu?….
Kau ingin mengukur waktu yang tanpa ukuran dan tak terukur.

Engkau akan menyesuaikan tingkah lakumu dan bahkan mengarahkan perjalanan jiwamu menurut jam dan musim.
Suatu ketika kau ingin membuat sebatang sungai, diatas bantarannya kau akan duduk dan menyaksikan alirannya.

Namun keabadian di dalam dirimu adalah kesadaran akan kehidupan nan abadi,
Dan mengetahui bahwa kemarin hanyalah kenangan hari ini dan esok hari adalah harapan.


Dan bahwa yang bernyanyi dan merenung dari dalam jiwa, senantiasa menghuni ruang semesta yang menaburkan bintang di angkasa.


Setiap di antara kalian yang tidak merasa bahwa daya mencintainya tiada batasnya?
Dan siapa pula yang tidak merasa bahwa cinta sejati, walau tiada batas, tercakup di dalam inti dirinya, dan tiada bergerak dari pikiran cinta ke pikiran cinta, pun bukan dari tindakan kasih ke tindakan kasih yang lain?

Dan bukanlah sang waktu sebagaimana cinta, tiada terbagi dan tiada kenal ruang?Tapi jika di dalam pikiranmu haru mengukur waktu ke dalam musim, biarkanlah tiap musim merangkum semua musim yang lain,Dan biarkanlah hari ini memeluk masa silam dengan kenangan dan masa depan dengan kerinduan.
"Kemarin aku sendirian di dunia ini, kekasih; dan kesendirianku... sebengis kematian... Kemarin diriku adalah sepatah kata yang tak bersuara..., di dalam pikiran malam. Hari ini... aku menjelma menjadi sebuah nyanyian menyenangkan di atas lidah hari. Dan, ini berlangsung dalam semenit dari sang waktu yang melahirkan sekilasan pandang, sepatah kata, sebuah desakan dan... sekecup ciuman" (Kahlil Gibran)
aku hanya ingin menjalani hidupku,
waktuku yang berharga,
semua yang kusukai tanpa penyesalan.
Tanpa banyak pikiran lagi di otak. Hanya melakukannya. Lebih banyak tersenyum.
Tak lagi tertunduk lesu. Bila kubertannya bisakah aku? Bagian lain diriku menjawab:
“itu semua terserah kamu”
Lalu otakku kembali memproses,
ah jawaban seperti ini sulit.
aku harus mengalahkan diriku sendiri?

mungkin aku terlalu bodoh untuk mengerti mungkin aku tak sengaja jg mnykiti andai aku tau isi hatimu andai kesempatan itu datang lagi padaku sekarang mustahil bagiku bahkan... menyentuh bayangmu, aku tak mampu
sekarang aku terpuruk dalam jurang sesalku dan cinta
ni jadi sesak dalam dadaku aku tau cinta ini sudah tak laku tapi biarkan cinta ini aku miliki biarkan cinta ni menjadi bebanku aku tak peduli meski menghambat jalanku aku tau mencintaimu adalah tak pasti
Sekali lagi ku salah, tak mampukah ku? menyulam jari dengan imaji merangkai indah sabda para nabi sekali lagi ku kalah,
pecundangkah ku? tetesan tinta tanpa warna membasahi suhuf-suhuf kosong menyudutkanku dengan kehampa
an
sekali lagi ku menyerah, rapuhlah ku.
Tak akan lagi aku sanggup Mengepak saya mengitari bumi Menyibak kabut di pagi Sungguh aku tak akan sanggup
Walau hanya memandang dunia Sebab badan ini Menanggung sakit tiada bertabib Menanggung lara tiada pelipur
Dirangka sayapku yang patah Melawan badai tadi siang Sebab badan ini Menanggung sakit tiada bertabib
Menanggung lara tiada pelipur Dihati yang tersayat oleh rasa Melawan benci diruang cinta
Sebab badan ini
Menanggung sakit tiada bertabib Menanggung lara tiada pelipur Dijantung yang tertusuk duri Hingga aku tiada tersadar lagi
Bahwa aku telah mati
Kupersembahkan puisi ini kepada Dia yang mengajarai aku tentang cinta Yang mengajari akau tentang kebencian
Yang mengajariku tentang arti hidup
kenapa ada dua jalan disini aku tak tau kemana arah yang kutuju Aku belum kenal daerah ini petunjukpun takku punya
padahal….sebentar laagi gelap Dikananku persimpangan yang begitu luas jalannya licin beraspal cahanya berkilau
indah… memukau… aku ingin lewat kesana dikiriku ada jalan setapak seperti tak dijejak penuh semak berteman duri
gelap…tanpa cahaya tiada benderang mungkin tak ada waktu
ku tuk ayunkan langkah kesana aku mulai berjalan
melangkah dengan penuh semangat menuju impian terang…menyenangkan…ya…sangat…ndah namunnn…
sekian lama ku ayun langkahkenapa jalan ini kian menyempitsepi..sunyi…walau ditengah riuh kemana lagi kan ku ayun
tak ada ujung jalan ini semuanya menipuku apa aku harus kembali mengulang langkah dari awal tapi…
perjalanan
ku begitu jauh aku takut waktu tak beriku kesempatan aku terlalu jauh mengayun langkah
badanku tlah berbau kakikutlah injak lumpur rambut
ku dinaungi kutu-kutu tulang-tulangku ngilu sekujur tubuhku tak lagi bersih
aku takut orang-orangg disana mengejekku mungkinkah ada dijalan itu orang kumal sepertiku demi tekadku…
tak apa kucoba mengulang ya…aku harus mengulang biarpun semua indah ini harus kutepis selamt tinggal
jalanku.. indahmu tlah menipuku…

Malam mulai menggelayut. Dinginnya malam tak menyurutkan ku tuk trus memikirkan kamu. Semua keindahan saat bersamamu msh terpancar jelas diingatanku. Karna sebuah tembok penghalang ak pun harus berpisah dnganmu.sedih dan hancur hti ini menerima kenyataan itu. Separuh jiwaku hrus pergi tinggalkan aku. Sebuah tembok besar it jadi penderitaan tiada akhr untkku. Entah smpai kapan ak mampu bertahan jalani hari tanpamu. Sulit rasanya hati ini tuk diisi dngan yang lain. Tapi yakinlah baby ku. Jika ksempatan itu msh ada aku akn hancurkan tembok penghalang itu demi bisa bersanding denganmu lagi. Demi bisa mengembalikan separuh jiwaku yg telah pergi.
gerimis tak merindukan danau….hanya membuat camar termangu…tak bisa terbang….ak bisa menangis…hanya dpt membasahi baju…berapakali aku ucapkan….???
berapa kali aku harus termangu…???berapa lama aku harus terdiam 1000 bahasa pada mu…???
Aku percaya kamu…saat orang-orang berkata buruk tentangmu…Aku ada di sisimu…saat mereka pergi meninggalkanmu…
Aku menghapus air matamu…saat kau menangis dalam pelukku…Aku selalu ada untukmu…tanpa pedulikan dunia dan waktu…Aku masih percaya kamu…saat aku merasa dikhianatimu…Aku masih di sisimu…saat kau mulai mempermainkan aku…Aku masih mengatakan aku sayang padamu…saat aku rasa dirimu bukanlah yang dulu lagi…Aku masih selalu ada untukmu…masih tidak pedulikan dunia dan waktu…Namun kini kau telah melukai aku…Ku biarkan kau tikam jantungku…
karena ku yakin kau takkan melakukan itu…Masih kuberharap ada secuil cinta di hatimu…Tapi ternyata aku salah…
Kau ternyata tega untuk membunuh hatiku…yang masih mencintai dirimu…

…andai inginku sanggup menjangkau dirimu…untuk kumiliki sepanjang sisa hidup…Namun nyata jalan kita telah jauh berbeda…
tak tega cinta menyatukannya lagi…Tersenyumlah saja kau dari sana…dan akan kusapukan airmata…Selamanya kita akan saling bersisian,
namun tidak bersamaan…saling mencintai, namun tidak saling memiliki…Hanya di doa kita saling bersambut…
hanya di jembatan pelangi mimpikita kan selalu bertemu…Selamanya kucinta…kamu.
Tlah kuhapuskan semua tentangmu…membuang segala yang menghantar ingatan padamu…menghapus semua puisi yang pernah terinspirasi olehmu…Seperti pusara berdebu di relung hati… yang tak ingin kutengok lagi…Namun kenangan tak bisa kutangkis…
ketika lagu sendu mengalun…ketika teman menyebut namamu…kau terlanjur ada di setiap sel hidupku…Kini saat rindu menyesak…
aku hanya bisa merintih menahan perih…karena tak akan…tak akan pernah lagi kumampu menyapamu…


Kasih….Aku sendirian dalam persimpangan Betapa inginnya aku pergi,Betapa inginnya aku tingggal Dan aku terlalu takut memikirkan,
Mana yang lebih kuinginkan…
berikan aku malam dengan tenangnya agar mataku terbiasa dengan gelap berikan aku hati yang melihat dalam buram
agar ku melihat dalam jiwanya yang gelap
Ku hadiri sendiri pemakaman hatiku ini…Ku bawa sendiri jenazah cinta dalam peti ini…
Aku menangis tanpa ada air mata yang mampu menetes…Aku menangis tanpa ada suara yang mampu menjerit…
 Pupus sudah cintaku ini…Membunuh hatiku hingga mati…Tidak dapat ku selamatkan lagi…karena dia terlalu ku cintai…
 Kini harus ku kubur cinta ini…Bersama kain kafan pembungkus mayat hati…
Kini aku tidak akan bisa jatuh cinta lagi…Selamat jalan hatiku yang pernah mencintai
Mengingat bayangmu yg kian pudar pada waktu yg kian sempit dadaku nyaris terbelah sakit perih tiada terperi rinduku membuncah merobek hati
kutitip puisi rindu pada nyanyian lagu sendu
hatiku kian pilu karna kau tak rasakan rinduku
Sebait kisah yang ditiupkan angin ke dalam lembaran hidup. Begitu nyata di khayalan. Sepasang mata dengan senyum dan paras indah menghampiri. Sebuah rabaan lembut bagi jiwa yang nyaris tak pernah tesentuh. Senyuman demi senyuman semangati.
Tak ada duka mendekati.
Awan berarak tutupi gundah hati. Seakan bahagia tak kan pernah berhenti.
Disini waktu berputar silih berganti,semakin hari timbulkan tanda tanya yang semakin besar.
Adakah rasa seperi hati q?
Awan tak lama bertahan,angin tak berhenti bertiup hingga akhirnya langit jiwa gelap.
Tik,tik,tik,tik..Satu per satu hujan turun,membasahi hati yang kering menahan pedih.
Perlahan dunia menjadi gelap penuh lara.
Jiwa begitu meronta,lemah tak berdaya.
Panggilan kepada awan agar tidak mentupi langit,hati yang semakin gundah. pikir ingin semua segera berakhir,karena ternyata kebahagiaan itu semu dan sesaat. Apa harus raga yang meninggalkan semua agar harapan lupa pada asa?
Atau enyah saja sinar semu itu dari hadapan rasa yang tulus tanpa sakit yang semakin sakit.
Aku dapat menatap langit hilang di telan mega kelam..Dingin,sepi,jauh dari bising otak ku yang memikirkan apa yang seharusnya tidak aku sadari..Aku bisa merasakan hembusan angin yang menerpa tubuh tegar ku,menyesakkan dada…Aku juga bisa menyaksikan tetsan hujan yang jatuh satu per satu k bumi temmpat ku berpijak..Basah,tidak ada yang beruah dari hujan-hujan sebelumnya..
Sudah dari kemaren-kemaren aku disini,tapi entah sudah berapa lama aku ingin merubah perasaan ini,,lebih dari lama nya ku sadari aku harus memiliki rasa benci,,tanpa hujan,,tanpa kenangan!
Ku tak selemah rasa,,ku ingin kau disini,,dan ku ingin melihat kau di telan hujan ,meleleh dan hilang..lalu kau rasakan apa yang aku sadari……..
Tidak ada yang lebih mulia dari menjadi orang baik dan berbuat kebaikan, Uang bisa membayar jasa tapi kebaikan tidak pernah akan terbayarkan. Tidak ada yang melarang kita untukmencari kekayaan, ketenaran, atau kekuasaan asalkan dengan semua itu kita bahagia tanpa melukai orang. Mencintai tanpa harus susah, tanpa sakit hati, tapi mencintai dengan bahagia. Cinta yang merdeka adalah cinta yang bahagia. Menjadi bahagia bisa dilakukan dengan menjadi orang baik dan selalu berbuat kebaikan, kelak kita akan menemukan arti cinta seutuhnya.Ingin Cinta yang Merdeka?
Tanah tak terasa dipijak, pandangan mata gelap dan hati mengeras.. itulah yang terjadi ketika ego menguasai hati, dia tidak memberikan ruang sedikitpun kepada rasa cinta dan kasih sayang, untuk berlabuh. Hanya sesaat saja… bagaikan kemarau setahun dihapus hujan sehari. Kasih sayang yang dibina dengan ketulusan tidak dianggap dan lenyap begitu saja. Hujatan, makian keluar dari mulut tanpa henti, ketidakpuasan, kelemahan menjadi senjata untuk saling memaki dan memaki. Kemanakah hatinurani itu  pergi, dan mengapa emosi dan ego itu menguasai…? Hati memang cinta dan terkadang mulut tak dikontrol menjadi pemicunya… keinginan untuk menjadikan keadaan lebih baik dan membuat orang berubah menjadikan mulut tidak terkontrol. Semua merasa tersakiti…Ketika disadari perubahan itu mesti dimulainya bukan untuk diinginkan saja
Jangan sesekali mengucapkan selamat tinggal jika kamu masih mau mencoba. Jangan sesekali menyerah jika kamu masih merasa sanggup. Jangan sesekali mengatakan kamu tidak mencintainya lagi jika kamu masih tidak dapat melupakannya.